SUB-UNIT 1
Apa itu Ekosistem Karbon Biru?
Pernahkah kamu mendengar tentang karbon biru?
Mungkin kamu tahu tapi tidak sadar kamu mengetahuinya.
Karbon biru adalah istilah untuk karbon yang diserap dan disimpan oleh ekosistem laut dan pesisir. Karbon yang kita, manusia, hasilkan dari aktivitas kita setiap hari.
(Silahkan lihat unit 1 untuk mempelajari lebih lanjut tentang bagaimana aktivitas manusia berkontribusi untuk menghasilkan emisi karbon atau emisi gas rumah kaca)
Disebutkan di unit 2, bahwa laut memiliki cara alami untuk menyerap panas dan mengurangi emisi karbon dari atmosfer. Tapi bagaimana caranya? Nah, ekosistem karbon biru lah yang melakukan peran tersebut.
Ekosistem laut dan pesisir seperti mangrove, padang lamun, dan rumput laut adalah bagian dari ekosistem karbon biru.
Ekosistem ini dapat “menangkap dan menyimpan” karbon, sehingga disebut “penyerap karbon”.
Sebagian besar karbon yang ditangkap oleh ekosistem biru disimpan di bawah tanah*. Karbon yang ditemukan di tanah pesisir seringkali berumur ribuan tahun! Ekosistem karbon biru dapat menyimpan hingga 10 kali lebih banyak karbon daripada hutan di daratan. Tidak heran ekosistem karbon biru ini memiliki peran penting dalam mengatasi krisis iklim.
*Kecuali rumput laut, yang menyimpan karbon di jaringannya.
Oh ya! Kita hampir lupa dengan terumbu karang. Terumbu karang memiliki peran penting dalam meningkatkan kualitas udara dan menyediakan ekosistem penting bagi kehidupan bawah laut. Selain itu, terumbu karang juga berfungsi melindungi wilayah pesisir dan menjadi sumber pendapatan bagi jutaan orang.
Jika ekosistem karbon biru dirusak, maka banyak karbon yang akan terlepas dan kembali ke atmosfer, sehingga dapat berkontribusi terhadap perubahan iklim.
Melindungi dan memulihkan habitat laut dan pesisir adalah cara yang baik untuk memperlambat krisis iklim. Setiap hilangnya ekosistem atau habitat laut pesisir dapat menyebabkan berbagai dampak buruk pada kesehatan lingkungan laut dan pesisir dalam jangka panjang.
Jika kita melindungi penyimpanan karbon di ekosistem laut dan pesisir, maka kita melindungi lingkungan laut dan pesisir yang sehat yang memberikan banyak manfaat lain bagi manusia, seperti mencegah badai dan menjadi tempat rekreasi serta tempat untuk memancing.
Mari kita bahas lebih dalam lagi masing-masing ekosistem biru ini agar kita tahu apa yang harus kita lakukan untuk melindungi, melestarikan, dan memulihkannya!
SUB-UNIT 2
Mangrove: Penjaga Pantai
Apa itu Mangrove?
Mangrove atau tanaman bakau adalah kumpulan pohon dan semak yang tumbuh di air payau, biasanya di daerah pesisir. Mangrove tumbuh di daerah air asin dan tanah berlumpur dan dapat bertahan dari suhu tinggi dan pasang surut air laut.
Mangrove atau hutan mangrove memiliki banyak fungsi yang sangat penting di wilayah pesisir sebagai pelindung terhadap erosi pantai, habitat flora dan fauna lokal, sumber pendapatan bagi ekonomi lokal yang mengandalkan mangrove untuk perikanan, ekowisata, dan sebagai penyerap karbon.
Mangrove membentuk zona transisi antara darat dan laut yang menambatkan garis pantai. Mangrove juga mendukung dan memelihara ekosistem pesisir dan melindungi masyarakat yang tinggal di wilayah pesisir dari badai yang merusak, angin topan, erosi, tsunami, gelombang dan banjir.
Sistem akar mangrove yang kompleks adalah rumah bagi banyak organisme yang berfungsi sebagai habitat untuk bersarang dan berkembang biak ikan, kerang, burung, penyu, kepiting, dan banyak hewan laut lainnya. Hutan mangrove juga berfungsi sebagai pelindung habitat sensitif seperti terumbu karang dan padang lamun.
Selain itu, mangrove membantu meningkatkan kejernihan dan kualitas air dengan menyaring polutan dan menangkap sedimen sehingga terjadi endapan. Selain itu, mangrove berkontribusi terhadap ekonomi hijau yang mendukung mata pencaharian masyarakat pesisir dengan keberadaannya sebagai sumber penangkapan ikan dan lahan yang efektif untuk memancing dan bertani.
Mangrove juga berfungsi sebagai penyeimbang karbon utama. Mangrove menyerap dan menyimpan karbon yang jumlahnya 10 kali lebih banyak daripada pohon tropis di daratan untuk mengatasi perubahan iklim dan naiknya permukaan air laut. Oleh karena itu, mangrove adalah salah satu solusi iklim yang berbasis alam.
Sayangnya, lebih dari separuh hutan mangrove di dunia telah rusak karena aktivitas pembangunan yang buruk. Di Indonesia, selama tiga dekade terakhir, sekitar 40% hutan mangrove telah dirusak.
Hal ini sangat memprihatinkan mengingat Indonesia memiliki lebih banyak hutan mangrove dibandingkan negara lain. Hutan mangrove Indonesia mencakup sekitar 23% dari hutan mangrove dunia.
Masa depan mangrove sangat bergantung pada kita, pada kenyataannya, masa depan kita juga bergantung pada kelangsungan habitat penting ini.
SUB-UNIT 3
Padang Lamun: Paru-Paru Laut
Yep! Sekarang kita akan membahas tentang padang lamun atau kamu bisa sebut saja lamun.
Nah, tahukah kamu kenapa lamun disebut sebagai paru-paru laut?
Itu karena lamun dapat menghasilkan oksigen setiap hari untuk semua hewan yang hidup di bawah laut. Lamun seluas 1 meter persegi dapat menghasilkan 10 liter oksigen.
Hmmm, menarik bukan?
Masih banyak lagi hal menarik dan mengejutkan tentang lamun yang perlu kamu ketahui. Mari kita bahas satu per satu!!😆
Lamun adalah tanaman berbunga dengan batang dan daun hijau panjang seperti rumput yang tumbuh di wilayah perairan pesisir. Lamun berevolusi dari tumbuhan darat yang bermigrasi kembali ke laut sekitar 75 hingga 100 juta tahun yang lalu.
Kini, lamun biasa ditemukan di dasar laut di perairan pantai yang dangkal, biasanya tertanam di dasar pasir atau lumpur. Karena itu, lamun dapat memperlambat aliran air, mengurangi erosi dan melindungi garis pantai dari badai karena akarnya menangkap dan menstabilkan sedimen.
Lamun yang membentuk padang rumput bawah laut yang lebat adalah salah satu ekosistem paling produktif di dunia.
Padang lamun menyediakan habitat dan makanan bagi keanekaragaman hayati laut seperti halnya terumbu karang, termasuk invertebrata seperti udang dan kepiting, ikan cod dan flatfish, mamalia laut dan burung. Padang lamun juga menyediakan tempat perlindungan bagi spesies yang terancam punah seperti kuda laut, penyu, dan dugong.
Tidak heran mengapa padang lamun berfungsi sebagai habitat pembibitan udang, kerang dan banyak spesies ikan. Sangat menarik yaa?
Nah, karena banyak spesies yang bergantung pada lamun, lamun menjadi penting untuk penangkapan ikan komersial dan rekreasi memancing. Bahkan, di semua wilayah di dunia, para nelayan secara khusus akan mencari padang lamun karena jumlah ikan yang berlimbah yang menjadi keuntungan bagi kegiatan ekonomi di banyak wilayah masyarakat pesisir.
Hal menarik lainnya adalah lamun dianggap sebagai salah satu penyerap karbon karena kapasitasnya yang dapat menyerap sejumlah besar karbon dan menyimpannya sebagai karbon organik (Corg) dalam sedimen untuk jangka waktu yang lama.
Lamun dapat menyimpan sekitar 10% dari karbon yang tersimpan di laut setiap tahun dan menyerap karbon hingga 35 kali lebih cepat daripada hutan hujan tropis. Sehingga, lamun dapat memperlambat dampak perubahan iklim.
Namun demikian, banyak padang lamun yang rusak akibat ulah manusia seperti pencemaran air laut, perahu-perahu nelayan yang menggunakan alat tangkap yang merusak (seperti net yang dapat mencabut lamun), dan penangkapan ikan yang berlebihan yang membuat ekosistem tidak seimbang.
Lalu, menurutmu apa yang dapat kamu lakukan? Keberlangsungan ekosistem ini ada di tangan kita!
SUB-UNIT 4
Rumput laut 101
Apakah rumput laut mirip dengan lamun?
Jawabannya tidak juga!
Berbeda dengan lamun yang kita kenal sebagai tumbuhan, rumput laut merupakan sejenis alga laut yang tidak berbunga yang tidak memiliki akar, batang, dan daun. Inilah kenapa rumput laut dikenal sebagai makroalga. Ada ribuan spesies rumput laut yang sangat bervariasi mulai dari ukuran, bentuk, dan warna.
Tetapi!!! Seperti halnya lamun, rumput laut memiliki peran penting sebagai ekosistem laut. Rumput laut juga menjadi habitat bagi beberapa makhluk laut dan melindungi mereka dari ancaman. Rumput laut besar dapat membentuk hutan lebat di bawah laut yang dikenal sebagai hutan rumput laut, yang berfungsi sebagai tempat berkembang biak untuk ikan, siput, dan bulu babi.
Rumput laut banyak ditemukan di daerah intertidal, di perairan laut dangkal, laut dalam serta di muara dan juga perairan terpencil.
Rumput laut memperoleh nutrisi melalui fotosintesis sinar matahari dan nutrisi yang ada di air laut, kemudian melepaskan oksigen melalui setiap bagian tubuhnya. Dengan cara ini, rumput laut secara alami dapat meningkatkan pH air setempat dan membantu menyeimbangkan ekosistem serta membentuk habitat yang lebih sehat bagi organisme laut lainnya.
Selain itu, rumput laut juga berperan sebagai bioindikator yang baik untuk menilai kadar polutan di perairan laut. Ketika limbah pertanian, industri, akuakultur, dan rumah tangga dibuang ke laut, hal itu menyebabkan ketidakseimbangan nutrisi yang menyebabkan berkembangnya alga, yang menunjukkan tanda-tanda kerusakan kimia laut.
Banyak spesies rumput laut yang mengandung fitokimia yang bernilai ekonomis. Mereka juga tinggi akan mineral dan serat, serta memiliki sifat pembentuk gel yang biasanya digunakan dalam produk kosmetik dan vitamin, dan sebagai pakan untuk ikan dan ternak.
SUB-UNIT 5
Terumbu Karang: Hutan Hujan Tropis Laut!
Pernahkah kamu melihat formasi-formasi indah dan penuh warna di dasar lautan? Kamu mungkin berpikir bahwa itu adalah sejenis batu, atau sejenis tanaman yang menari dan berayun mengikuti irama laut. Namun, itu sebenarnya adalah terumbu karang!
Menariknya, terumbu karang sebenarnya adalah hewan yang tidak bergerak yang klasifikasinya berada di antara ubur-ubur dan anemon laut.
Karang sudah ada dari jutaan tahun lalu bahkan sebelum era dinosaurus, yang menempati dasar laut dengan mengeluarkan kalsium karbonat dan membentuk kerangka yang keras. Kerangka tersebut diproduksi di atas karang tua yang sudah mati, sehingga membentuk banyak lapisan yang akhirnya membentuk terumbu yang panjangnya bisa mencapai ribuan kilometer. Terumbu karang terbesar di dunia adalah Great Barrier Reef di Australia dengan panjang 2.300 km.
Meskipun hanya kurang dari 1% terumbu karang ditemui di seluruh dasar laut, terumbu karang merupakan rumah bagi hampir 25% semua spesies laut yang dikenal dan melindungi kehidupan ikan kecil. Inilah kenapa terumbu karang dikenal sebagai hutan hujan tropisnya laut.
Terumbu karang juga memiliki fungsi sebagai penyangga pantai alami dan pemecah gelombang yang meminimalisir gelombang laut yang besar hingga 97%, termasuk angin topan. Secara global, diperkirakan lebih dari 150.000 km garis pantai di 106 negara dilindungi oleh terumbu karang.
Potensi manfaat ekonomi di Indonesia dari perlindungan pantai bernilai IDR 5 triliun. Banyak masyarakat yang tinggal di daerah tropis juga bergantung pada ekosistem laut terumbu karang, terutama untuk perikanan dan pariwisata.
TETAPI, bagaimana sebenarnya terumbu karang dapat membantu mengatasi perubahan iklim?
Nah, para ilmuwan masih memperdebatkan apakah terumbu karang menyerap karbon atau tidak. Namun, terumbu karang membantu mengurangi karbon yang berlebihan di dalam laut karena CO2 yang sudah terlarut di dalam air digunakan untuk membentuk terumbu yang baru. Oleh karena itu, terumbu karang membantu meningkatkan kualitas udara dan berperan dalam mengatasi perubahan iklim.
Apakah kamu sudah memahami dasar-dasar tentang ekosistem karbon biru?
Saatnya uji pengetahuanmu!
Jawab semua pertanyaan dengan benar dan dapatkan sertifikatnya!
Referensi
Oceanservice | IUCN | Frontiersin | Differencebetween | Wikipedia | Nature | Downtoearth | Gbrmpa | Researchgate | Frontiersin